Pertumbuhan terjadi ketika Allah sendiri bekerja

October 9, 2018 By 0 Comments

auvxa,nw eivj auvto.n (baca: avxano eis avton) 3 à 9 Okt 2017- (mulai 33:22)

Dalam 1 Korintus 3:6-9 dikatakan, 6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. 7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Pertumbuhan terjadi ketika Allah sendiri bekerja
Ayat 6 ini menyatakan mengenai Allah yang memberi pertumbuhan. Bahasa Yunaninya adalah ” o` qeo.j hu;xanen (o theos ivxanen).” Kata kerja ” hu;xanen (ivksanen)” yang dipakai di sini merupakan bentuk imperfect yang berasal dari akar kata ” auvxa,nw (avxano)” yang berarti ‘to cause to grow atau menumbuhkan.’ Hal ini jelas menunjukkan bahwa proses pertumbuhan adalah bagian Allah saja.

Hanya Allah sajalah yang berkuasa untuk menumbuhkan. Allah adalah pencipta langit dan bumi. Manusia sama sekali tidak memiliki kuasa apa-apa untuk membuat pertumbuhan terjadi. Kejadian 2:9 mengatakan, 9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kata Ibrani yang dipakai di sini adalah ” wayyatsmakh ( xm;c.Y:w: )” yang berbentuk hiphil yang berarti ‘to cause to grow

Dengan demikian kita tidak perlu cemas, bimbang ataupun ragu. Pertumbuhan ada dalam kekuasaan Allah saja. Kalau Allah berkehendak maka pertumbuhan pasti akan terjadi. Sebaliknya jika Allah tidak mau, maka pertumbuhan juga tidak akan terjadi.

Pertumbuhan terjadi ketika manusia mempersiapkan kondisinya
Ayat 6 ini menyatakan pula mengenai peranan manusia dalam proses pertumbuhan. Paulus mengatakan “aku(Paulus) menanam, Apolos menyiram, …” Manusia bisa menabur, menanam, menyiram serta memeliharanya. Ini merupakan suatu contoh bahwa bagian manusia adalah untuk mengkondisikan agar pertumbuhan itu bisa terjadi.

Mengenai Apolos yang disebut oleh Paulus, Kisah Rasul 18:24-28 mencatat, 24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. 25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. 26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. 27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. 28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Apolos memang seorang yang sangat giat dalam pelayanan, akan tetapi dia hanya sampai batas membuat suatu kondisi dimana pertumbuhan tersebut bisa terjadi.

Selanjutnya ayat 7 mengatakan, ” 7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Memang yang penting adalah Allah yang menumbuhkan, akan tetapi itu semua terjadi ketika ketika kondisi tanamannya baik dan terpelihara dengan benar.

Marilah kita bertumbuh dengan baik ke arah Dia. Allahlah yang akan berkarya untuk membuat pertumbuhan itu terjadi. Namun kita wajib untuk mempersiapkan diri kita sedemikian rupa supaya karya Allah tersebut benar-benar nyata dalam hidup kita.